Seorang traveller yang malang baru-baru ini dihentikan oleh Departemen Bea Cukai Thailand dan dipaksa membayar pajak karena tas bermereknya dianggap kelihatan terlalu baru!
Menurut China Press, Departemen Bea Cukai Thailand sebelumnya telah mengumumkan bahwa traveller yang membawa barang-barang pribadi senilai lebih dari 20.000 baht (sekitar Rp8,825,749) harus menyatakan barang tersebut saat memasuki atau keluar dari negara itu.
Ini termasuk barang-barang seperti laptop, gadget, barang bermerek dan kamera. Meskipun pihak berwenang mengatakan bahwa wisatawan dapat memilih apakah mereka ingin menyatakan barang-barang pribadi mereka atau tidak, mereka menyarankan wisatawan yang membawa banyak barang berharga untuk melakukannya.
Hal ini untuk mencegah para pelancong terkena pajak ketika mereka masuk kembali ke Thailand dengan barang-barang mereka karena mereka dapat membuktikan kepada Bea Cukai Thailand bahwa barang-barang itu milik mereka.
Namun, seorang netizen Thailand menuliskan pengalamannya di Facebook pada 16 Maret setelah ia diminta membayar pajak 20.000 baht (Rp8,825,749) untuk tas bermereknya ketika memasuki kembali negara Thailand. Petugas bea cukai berkata, “Ini adalah tas baru, semua tas di seri terbaru pada 2018 harus dikenakan pajak.”
Netizen itu bingung karena tas itu dibeli pada Februari 2018 dan dia telah keluar dari Thailand dengan tas tersebut di tangannya.
Namun, diyakini bahwa dia tidak menyatakan barang itu ketika dia meninggalkan negara itu, yang menyebabkan para petugas percaya bahwa dia telah membelinya di luar negeri. Departemen bea cukai kemudian menerbitkan pengumuman lagi, yang lebih memunculkan banyak pertanyaan daripada jawaban.
“Jika traveller mencoba untuk menantang hukum dengan sengaja membawa barang senilai 21.000 baht (Rp9,267,037) ke Thailand, secara teknis kita dapat menangkapnya, tetapi kita juga bisa menutup satu mata dan membiarkannya pergi, “jika pelancong masuk membawa barang senilai lebih dari 30.000 baht (RP13,238,624), kita pasti akan mengenakan pajak.”
Pengumuman publik ini membuat banyak netizens bingung karena kedengarannya petugas bea cukai hanya dapat memutuskan apakah akan mendenda atau tidak ke para pelancong berdasarkan suasana hati mereka.
Mengikuti keluhan netizen, departemen bea cukai mengakui bahwa penggunaan kata-kata mereka memang membingungkan.
Mereka berjanji akan memperbaiki dengan pengumuman baru dalam waktu dua minggu. Ini bukan pertama kalinya para pelancong memiliki masalah dengan Departemen Bea Cukai Thailand.
Belum lama ini, dua orang Malaysia ditolak masuk di pos pemeriksaan karena tidak memiliki cukup uang yang di bawa mereka.
0 komentar:
Posting Komentar