Jika Anda berencana untuk jalan jalan ke Thailand, maka perhatikan pengumuman baru-baru ini tentang peraturan Thailand yang baru saja dibuat!
Peraturan tersebut ditandatangani pada tanggal 26 Februari oleh Kepala Bagian Pabean Kulit Sombatsiri dan dibuat berdasarkan Pengumuman Pabean No. 60/2018.
Pengumuman tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang ingin berkunjung ke Thailand harus mengikuti peraturan baru yang akan mulai meminta para turis untuk menyatakan atau menuliskan perangkat elektronik mereka saat meninggalkan atau memasuki negara tersebut.
Menurut Bangkok Post, pemerintah Thailand membuat pengumuman pada tanggal 5 Maret bahwa pelancong dengan perangkat elektronik seperti laptop, kamera, smartphone, tablet dan jam tangan senilai lebih dari 200.000 baht (sekitar RP87,821,953) dapat dikenai pajak retribusi saat memasuki negara Thailand.
Langkah ini dilakukan untuk menghentikan orang dari mengklaim bahwa barang yang mereka beli di luar negeri adalah milik pribadi karena mereka ingin menghindari pajak yang harus dibayarkan.
Oleh karena itu, mereka ingin para turis membuktikan bahwa perangkat yang mereka bawa kembali memang milik mereka dengan menyatakannya sebelum mereka meninggalkan Thailand.
Petugas juga akan mencatat nomor seri perangkat dan bahkan memfoto alat elektronik tersebut.
Informasi ini akan dicatat dan disimpan untuk referensi lebih lanjut sehingga ketika Anda memasuki Thailand dengan perangkat yang sama, Anda tidak akan dikenakan pajak impor apapun.
Langkah ini disambut dengan berbagai kritik dari kalangan netizen saat mereka mempertanyakan perlunya tindakan tersebut.
Mereka mengajukan pertanyaan tentang privasi dan mengatakan bahwa itu adalah langkah yang agak merepotkan yang akan menunda perjalanan mereka.
Menyusul reaksi balik tersebut, kepala Bagian Pabean Kulit Sombatsiri mengatakan bahwa ini hanya saran untuk saat ini dan ini memberikan pilihan kepada wisatawan apakah mereka ingin mengumumkan perangkat elektronik mereka atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar