Minggu

Taring Mourinho Sudah Tumpul


GENKPOKER - Lengkap sudah cerita pedih seorang Jose Mourinho musim ini. Enam kekalahan dari 11 pertandingan tentu bukan sebuah pertanda bagus bagi masa depan pria yang menyebut dirinya sebagai The Happy One tersebut. Sungguh, hasil yang terpampang jelas saat ini adalah sesuatu yang lebih buruk ketimbang apa yang ditampilkan David Moyes saat dipercaya oleh Sir Alex Ferguson untuk melanjutkan dinastinya di Old Trafford (seperti yang kita ketahui bersama, gagal total).

The Happy One, sebutan ini sangat cocok untuk menggambarkan perasaan seseorang yang seakan menemukan kembali gairah atau sesuatu yang hilang dari dalam diri. Dan itulah apa yang dikatakan oleh Mourinho tepat setelah dirinya kembali ke Stamford Bridge, 10 Juni dua tahun lalu.

Ia mendapuk dirinya sebagai manusia yang paling bahagia saat itu. Mourinho juga menjelaskan bagaimana rasa cinta yang besar untuk Chelsea. Harapan pun kembali membumbung tinggi di hati para pendukung yang setia mengumbar tagar #KTBFFH tersebut.

“Saya adalah 'The Happy One' (Orang yang bahagia). Jika saya harus menggambarkan diri saya, saya menggambarkannya sebagai sosok sebagai orang yang begitu bahagia,” - Mourinho, 9 Juni 2013.

Ini adalah pernyataan yang kesekian kali dari manajer asal Portugal itu. Jauh sebelumnya, ia mengklaim bahwa ia adalah The Special One dan The Only One. Cukup sombong? Silahkan saja nilai sesuka kalian, toh deretan prestasi pantas membuatnya menjadi seperti itu.

Kegembiraan Mourinho tersebut kemudian dibuktikan dengan membawa The Blues finish di peringkat ke-3, sesuatu yang manis bukan? Selain peningkatan tajam atas performa Eden Hazard cs, Mourinho juga membawa kembali nafas kebencian dari para pendukung klub Premier League.

Perlu bukti? Coba saja tanyakan pada Kopites -pendukung Liverpool-, seberapa kesal dan marahnya mereka terhadap pria 52 tahun itu.

Setelah musim yang memuaskan di 2013-14, kini mulai beranjak ke musim selanjutnya. Tahun ini menjadi lebih luar biasa lagi. Mourinho sejatinya benar-benar menjadi The Happy One. Dua gelar sekaligus, Premier League dan Piala Liga, berhasil digondol sang manajer. Lagi-lagi dia sukses memantik api amarah dengan terapan parkir bus yang mendapat kritik dari sejumlah pengamat sepakbola di tanah Britania.

Bukan Mourinho namanya, jika harus terlalu pusing untuk larut menanggapi kritikan tersebut. Hasil itu juga membuat semua orang yang membencinya sulit untuk melayangkan cacian karena memang prestasi lagi-lagi sukses ia persembahkan. Yang ada justru aplaus patut diberikan atas pencapaiannya.

Namun siapa sangka? Hasil hebat di musim 2014-15 ternyata tak mampu diulangi oleh eks pelatih Real Madrid. Bahkan, ini merupakan awal kesedihan yang harus dirasakan oleh The Happy One.

Setelah berlagak congak karena enggan menambah pemain baru dalam skuatnya, Mourinho amat percaya diri memulai langkah di Premier League musim yang baru. Status sebagai juara bertahan ternyata tak membuatnya menjadi pribadi yang hati-hati dalam hal apapun. Alhasil, ia mendapatkan dampak dari hasil kesombongan serta kecerobohannya tersebut.

Kekalahan yang pernah dialami di seluruh kompetisi menjadi bukti bahwa Chelsea benar-benar sedang mengalami krisis.

Dan tak perlu menunggu waktu lama bagi kita semua untuk berbahagia melihat Chelsea tersungkur dan jatuh hingga sedalam sekarang. Peringkat 15 dengan 11 poin tentu bukan hasil yang bagus bagi sebuah tim dengan hasrat mempertahankan gelar juara di musim sebelumnya. Si Biru ini lebih terlihat seperti klub Championship yang hanya numpang lewat di kasta tertinggi kompetisi Inggris, setara dengan Bournemouth ataupun Aston Villa saat ini.

Jangan bandingkan mereka dengan Watford yang jelas-jelas sukses menaklukkan West Ham belum lama ini.

Isu seputar pemecatan mantan asisten pelatih Bobby Robson di Barcelona itu pun tersiar kencang. Terlebih, kekalahan dari Liverpool membuatnya semakin terpojok. Oh iya, hasil kemarin juga merupakan pembalasan The Reds yang dijegal saat sedang berlari menggapai gelar juara di musim 2013-14 lalu.

Mourinho terdiam seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Sepatah kata "Tidak ada yang perlu dijelaskan" menjadi andalan sang manajer saat diwawancarai oleh seorang reporter tepat setelah pertandingan melawan skuat besutan Jurgen Klopp selesai digelar.

Ia tampak pasrah dan berkata, "Tak ada yang perlu saya jelaskan. Saya minta maaf."

Ia juga mengaku akan menemui keluarganya yang sedang sedih dan memutuskan untuk menonton pertandingan Rugby di rumah.

"Apa yang terjadi sekarang? Saya akan pulang ke rumah. Saya akan bertemu dengan keluarga saya yang sedang sedih. Saya akan mencoba untuk menonton sejumlah pertandingan rugby," - Mourinho, 31 Oktober 2015.

Dalam kasus ini, Mourinho sudah bisa dikatakan sebagai The Happy One yang tak lagi bahagia. Mungkin, ijinkan kami memanggilnya dengan sebutan baru, The Saddest One. Semakin lengkap saja sebutan untuknya.

Jika ini benar-benar menjadi hari terakhir Mourinho di London, mungkin hal terbaik yang selanjutnya harus dilakukan olehnya adalah merenungkan kembali sifat arogansi dan mulut besarnya tersebut. Atau, yakinkah kita kalau seorang Jose Mourinho akan merenungkan hal tersebut?

GENKPOKER Situs poker online, domino QQ, bandar blackjack, bandar ceme. Permainan judi kartu dengan tampilan paling terbaru, Dengan minimal deposit & withdraw termurah hanya Rp 10.000,- anda telah bisa menikmati games yang khusus kami berikan kepada member setia Genkpoker. Ikuti program referal yang kami berikan khusus untuk anda, undang lah teman temanmu untuk bermain bersama kami melalui link referal yang terdapat di menu website kami serta dapatkan bonus referal sebesar 10%. 
Genkpoker memberikan bonus rolingan sebesar 0,5% yang pertama di indonesia, Perhitungan bonus cashback ini di hitung dari turn over selama 1 minggu.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Customer Service kami di :

PiN BB : 7F19FD2F
WA : +855 8641 8989
YM : Genkpoker_cs1@yahoo.com
YM : Genkpoker_cs2@yahoo.com
Alternatif Link : www.GenkpokeR.Net

ATAU BISA KLIK DISINI !!

Progresive jackpot saat ini : 814,992,896


0 komentar:

Posting Komentar